Manajemen Resiko
Resiko keuangan utama yang dihadapi Perseroan meliputi resiko suku bunga, resiko kredit dan resiko likuiditas. Manajemen secara berkesinambungan memantau proses manajemen resiko perusahaan untuk memastikan tercapainya keseimbangan yang memadai antara resiko dan pengendalian.
Sistem dan kebijakan manajemen resiko ditelaah secara berkala untuk menyesuaikan dengan perubahan kondisi pasar dan aktivitas Perusahaan. Dalam rangka mengelola risiko-risiko usaha Perseroan, Perseroan telah berusaha mengambil langkah- langkah untuk mengelola resiko sebagai berikut:
8 Langkah Pengelolaan Risiko Perusahaan
1. Resiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko bahwa pihak lain tidak dapat memenuhi kewajiban atas suatu instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Tujuan Perseroan adalah untuk mencapai pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan seraya meminimalkan kerugian yang timbul atas eksposur peningkatan risiko kredit.
Perseroan melakukan transaksi penjualan hanya dengan pihak ketiga yang memiliki nama baik dan terpercaya. Kebijakan Perseroan mengatur bahwa seluruh pelanggan yang akan melakukan transaksi penjualan secara kredit harus melalui proses veri kasi kredit. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus dengan tujuan untuk memastikan bahwa eksposur Perseroan terhadap risiko kredit macet tidak signi kan. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus dengan tujuan untuk memastikan bahwa eksposur Perseroan terhadap risiko kredit macet tidak signi kan.
2. Resiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko bahwa Perseroan akan kesulitan untuk memenuhi liabilitas keuangannya akibat kekurangan dana. Eksposur Perseroan atas risiko likuiditas pada umumnya timbul dari ketidaksesuaian pro l jatuh tempo antara aset dan liabilitas keuangan.
Perseroan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perseroan untuk operasi normal Perseroan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan.
3. Resiko Perubahan Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi terutama di bidang perdagangan online (e-commerce) telah berkembang sangat pesat di Indonesia beberapa tahun ini. Perseroan dalam menghadapi tantangan perubahan tersebut senantiasa berupaya untuk mengikuti perubahan perkembangan tersebut antara lain dengan meng-update aplikasi Passpod agar lebih mudah digunakan oleh semua penggunanya.
4. Resiko Tidak Tercapainya Proyeksi
Proyeksi yang dibuat oleh Perseroan telah menggunakan asumsi-asumsi yang wajar, namun apabila terjadi hal-hal diluar kendali Perseroan, maka dapat menyebabkan tidak tercapainya proyeksi. Untuk mencegah agar risiko tersebut terjadi, maka Perseroan senantiasa berupaya untuk meningkatkan strategi Perseroan.
5. Resiko Berkurangnya Mitra yang Menggunakan Produk Perseroan
Untuk mengatasi risiko berkurangnya mitra yang menggunakan produk Perseroan, Perseroan senantiasa melakukan kunjungan berkala ke setiap mitra-mitra Perseroan (canvassing) dengan tujuan untuk mendapatkan feedback serta memberikan edukasi kepada para mitra terkait dengan produk Perseroan.
6. Resiko Gangguan Konektivitas Internet
Pada umumnya pengguna aplikasi Passpod menggunakan konektivitas internet yang cukup stabil. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, risiko gangguan pada konektivitas internet tersebut belum pernah menimbulkan kerugian yang material bagi pengguna aplikasi Passpod maupun bagi Perseroan.
7. Resiko Produk yang tidak Dapat Dijual
Perseroan dalam menampilkan produk-produk yang dijual di dalam aplikasi Passpod, selalu memperhatikan tren dan produk yang laris dijual. Produk yang tidak laris akan diupayakan untuk dijual dengan potongan harga yang menarik.
8. Resiko Melambatnya Pertumbuhan Ekonomi
Perlambatan pertumbuhan ekonomi dapat berakibat pada menurunnya daya beli masyarakat yang pada akhirnya akan berdampak pada menurunnya permintaan terhadap produk-produk yang ditawarkan oleh Perseroan melalui aplikasi Passpod. Untuk mengupayakan agar risiko ini tidak terjadi, Perseroan terus menjaga tingkat penjualannya dengan memberlakukan program-program promosi maupun potongan harga sehingga pelanggan tetap berminat membeli produk-produk yang ditawarkan oleh Perseroan.